Panennews.com – Kandungan gizi ikan, sangat-sangat relevan untuk mendukung program pencegahan stunting, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Artati Widiarti mengurai keunggulan ikan untuk mencegah stunting atau kerdil akibat kekurangan gizi kronis yang masih mengintai anak Indonesia.
Keunggulan tersebut diantaranya mengandung asam lemak Omega 3 tinggi untuk perkembangan mata, otak, dan jaringan syaraf serta memiliki komposisi asam amino lengkap.
“Sehingga mudah dicerna dan diserap tubuh, serta sumber vitamin D dan Kalsium bagi pertumbuhan tulang,” ujar Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti di Jakarta, Minggu (15/11).
Artati mengingatkan jajarannya untuk terus berbenah untuk mendukung penurunan stunting. Meski pada tahun 2019 prevalensi stunting turun menjadi 27,67% dari 30,8% pada tahun 2018 (Survei Status Gizi Balita Indonesia, 2019), namun angka ini masih diatas angka toleransi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 20%.
“Angka prevalensi stunting ini berpotensi meningkat dengan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia yang berdampak pada sosial dan ekonomi masyarakat,” urainya.
Karenanya, Artati memastikan KKP akan terus mendukung program prioritas percepatan penurunan angka stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Salah satu caranya dengan melakukan intervensi sensitif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan protein khususnya dari ikan untuk perbaikan gizi masyarakat. Tak hanya itu, KKP juga terus mendorong peningkatan konsumsi ikan nasional melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Dalam webinar seri ke-2 menyambut Hari Ikan Nasional bertajuk “Gini Nih Caranya Agar Anak Suka Ikan” pada Jumat, 13 November 2020, Ditjen PDSPKP mengajak 1.000 peserta yang didominasi kaum perempuan untuk bersama-sama mengedukasi pentingnya ikan bagi anak-anak. Terlebih bagi kalangan kaum ibu, yang memiliki peran penting dalam memutuskan hidangan apa yang tersaji di meja makan.