Jurus KKP Tingkatkan Penggunaan Pakan Mandiri Bagi Pembudidaya Ikan

oleh -61 views
Dok. KKP
Dok. KKP

Lalu kedua yaitu peningkatan kapasitas mesin pakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. “Kita tingkatkan kapasitas produksi unit produksi pakan mandiri di 10 UPT dari 150 – 300 kg/jam menjadi 500 – 1000 kg/jam melalui penambahan line produksi atau penggantian mesin secara keseluruhan”, kata Slamet.

Langkah ketiga ialah pengembangan formulasi pakan ikan berbahan baku lokal. “Bahan baku pakan berbasis lokal yaitu bahan baku pakan yang tidak bersaing dengan peruntukan industri lain, tersedia sepanjang tahun serta kandungan gizinya yang baik. Dan prinsipnya adalah sumberdaya lokal yang bisa didapat semua daerah dan potensial untuk dikembangkan”, ujar Slamet.

Saat ini KKP tengah mengembangkan pakan ikan mandiri berbasis bahan baku lokal, yaitu melalui budidaya magot (belatung) dari hewan serangga lalat hitam Black Soldier Fly (Hermetia illucens), dengan memanfaatkan sampah limbah organik sebagai media tumbuh magot.

Baca Juga :   CBIB Jadi Strategi, Tingkatkan Produk Perikanan Budidaya Di Pasar Global

Kegiatan percontohan budidaya magot di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, sedangkan percontohan budidaya magot di masyarakat dilaksanakan di Den maggots Farming yang berlokasi di Desa Gunung Sindur Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. Kelayakan didasari oleh kesediaan kelompok untuk menyiapkan lahan 2.000 m2 dan kemampuan ketua serta anggota kelompok terhadap teknologi budidaya magot, ketersediaan sampah organik, dan jalur pemasaran magot baik maggot segar maupun magot kering

Kemudian keempat, pelatihan pembuatan pakan ikan mandiri berbasis bahan baku lokal menjadi kunci. “Saat ini melalui UPT Ditjen Perikanan Budidaya terus dilakukan pendampingan bagi kelompok penerima program Gerpari yaitu melalui pembelajaran cara pembuatan pakan ikan yang baik mulai dari pengolahan bahan baku, memformulasikan pakan, pembuatan pakan hingga cara pengemasan dan penyimpanan pakan”, tutur Slamet.

Kelima yaitu pemberian bantuan pakan ikan mandiri yang diproduksi UPT. “KKP sangat serius dalam menjalankan tanggung jawab memproduksi pakan ikan mandiri berkualitas untuk dapat didistribusikan kepada kelompok pembudidaya ikan”, tambah Slamet.

Baca Juga :   Produksi Meningkat, Barantin Kawal Ekspor SBW Ke Tiongkok

Sebagi informasi, sepanjang tahun 2020 total produksi pakan mandiri kurang lebih sebesar 819,82 ton dan telah disalurkan dalam bentuk bantuan pakan mandiri hingga bulan Oktober ialah sebanyak 698,52 ton. Bantuan ini diberikan kepada 554 kelompok pembudidaya ikan di 20 provinsi dan 97 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

Serta langkah keenam yaitu pembangunan pabrik pakan skala medium di sentra produksi budidaya. KKP juga telah mengembangkan pembuatan pakan dengan pabrik skala medium di 10 Unit Pelaksana Teknis (UPT) diantaranya di Ujung Batee, Jambi, Lampung, Sukabumi, Karawang, Jepara, Situbondo, Mandiangin, Tatelu dan Takalar.

Slamet berharap dengan pemanfaatan pakan ikan mandiri akan dapat menjadi faktor pengungkit pendapatan pembudidaya karena terbukti dapat menurunkan biaya produksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.