Panennews.com – Pakan merupakan salah satu bagian cukup penting dalam peternakan. Pemeliharaan hewan ternak yang berkualitas tak lepas dari pakan dengan kandungan gizi dan nutrisi yang baik. Ada banyak alternatif pakan hewan ternak yang dapat dipilih seperti konsentrat maupun jenis yang lainnya.
Salah satu yang sudah lazim untuk pakan beberapa hewan ternak yaitu jangkrik seperti untuk pakan burung maupun ayam. Jangkrik sendiri kaya akan vitamin dan protein serta minetal yang tinggi. Selain itu kandungan lainnya seperti vitamin B12, kalsium, Omega 3 dan 9 serta zat besi juga terdapat pada jenis hewan ini. Maka tak salah jika jangkrik sudah cukup populer untuk pakan hewan ternak.
Selain itu, untuk menanggulangi pemenuhan protein pada hewan ternak, ada baiknya untuk mulai membudidayakan jangkrik. Sebagian peternak hewan sudah mulai yang banyak membudidayakan jenis hawan ini sebagai salah satu cara alternatif pakan yang bergizi. Membudidayakan jangkrik cenderung mudah, jenis hijauan sebagai pakannya yang didapat dengan mudah, tentu ini akan lebih menekan biaya.
Jika dalam perjalannannya membudidayakan jangkrik dapat dikembangkan, maka alternatif pengolahannya yaitu dapat dengan membuat tepung jangkrik. Bisnis ini tidak dapat anggap sepele, karena kebutuannya ternyata tidak hanya untuk kalangan domestik, tetapi tepung jangkrik juga dapat di ekspor.
Mengutip dari laman Balai Karantina Pertanian 1 Denpasar, Sekitar Bulan Agustus 2020 sebanyak 100 Kilogram tepung jangkrik dari Bali diperiksa pejabat Karantina Denpasar sebelum disertifikasi untuk dieskpor ke Korea. Pemeriksaan ini meliputi kesesuaian jumlah barang dan pemeriksaan fisik kemasan.
Selain Korea, tepung jangkrik dari Bali ini juga sudah langganan diekspor ke Inggris, Amerika dan Singapura yang laris diminati untuk dikonsumsi sebagai nutrisi peningkat stamina tubuh.
