Ibis Karau, Burung Lahan Basah dari Tepi Sungai Mahakam

oleh -489 views
Ibis Karau
Foto : Flickr/jan veenstra

Panennews.com – Indonesia terkenal dengan ragam faunanya. Salah satunya adalah Ibis Karau. Burung ini mendapat status critically endangered oleh IUCN. Di Indonesia, populasinya hanya sekitar 100 ekor dan terus menurun.

Burung dengan nama latin psedudibis davinosi ini juga dikenal dengan sebutan white-shouldered Ibis. Bulunya didominasi dengan warna hitam. Pada bagian kepala hingga pangkal leher berwarna putih atau biru terang. Perpaduan warnanya tampak seperti bando.

Ibis Karau memiliki panjang badan sekitar 75 – 78 cm. Pada bagian kepalanya tidak terdapat jambul. Paruh burung ini panjang dan membengkok ke bawah. Paruhnya pun meruncing pada bagian ujung serta berwarna hitam. Warna pada iris matanya tampak gelap dan merah pada tungkai kaki.

Baca Juga :   Jangan Remehkan, Ternyata Membersihkan Kandang Dapat Bermanfaat Bagi Hewan Peliharaan

Kebiasaan hidupnya hampir sama dengan ibis roko-roko. Hidup dalam kelompok kecil serta paruhnya yang runcing digunakan untuk menusuk lumpur. Pada September – Desember adalah masa kawinnya dan menghasilkan 2-4 telur. Masa pengeramannya berlangsung sekitar 26 – 40 hari.

Pada mulanya, populasi hewan ini terdapat di seluruh Asia Tenggara. Namun kini, di Indonesia hanya dapat di temui di tepi Sungai Mahakam. Habitat aslinya adalah lahan basah seperti daerah perairan dan hutan rawa.

Pengalihan lahan menjadi salah satu alasan ibis karau semakin sulit untuk hidup. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita mulai peduli terhadap habitat asli hewan langka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.