Panennews.com – Ekek merupakan salah satu jenis burung endemik dari daerah Jawa Barat. Meskipun tergolong endemik, namun burung ini masih belum termasuk dalam satwa yang dilindungi. Burung ini biasanya banyak ditemukan di daerah dataran rendah dengan habitat asli di hutan Montane atau submontane.
Burung dengan nama latin Cissa thalassina ini memiliki panjang dari kepala hingga ekor sekitar 31-33cm. Ekor burung ini relatif pendek dan bentuknya lurus. Begitu pula dengan bulu jengger cukup pendek. Sedangkan sayapnya lebih luas dan panjang.
Ciri-ciri burung ini cukup mudah dikenali karena memiliki warna yang cukup mencolok. Bagian tubuhnya berwarna hijau. Sedangkan di bagian sayap berwarna merah kecoklatan. Paruh burung ini berwarna merah, karena itu pula burung ini disebut paruh gincu. Bagian garis matanya memiliki corak berwarna hitam.
Tidak banyak data yang menjelaskan tentang masa perkembangbiakan burung ekek ini. Namun perkiraan waktu berkembang biak dari burung paruh gincu ini adalah di bulan basah atau saat masuk musim hujan. Perkiraannya antara bulan April-Oktober.
Burung ini termasuk endemik, jadi hanya bisa ditemukan di daerah tertentu saja, yaitu di Jawa Barat. Habitatnya biasanya di dalam hutan bertipe montane atau submontane dengan ketinggian diantara 500-2000m. Di Jawa Barat sendiri sering ditemukan di Gunung Salak, Gunung Halimun dan Gunung Gede.
Meskipun belum termasuk dalam satwa yang dilindungi, status burung ekek ini saat ini berada pada critical endangered atau terancam. Hilangnya habitat karena penebangan liar adalah penyebab terbesar hilangnya habitat si burung paruh gincu ini.