Ilmuan Temukan Gula Langka Dalam Madu Lebah Yang Lebih Sehat

oleh -199 views
Lebah Madu
Foto : Istockphoto

Panennews.com – Madu yang dihasilkan dari lebah tentu menyehatkan untuk kesehatan tubuh. Akan tetapi rasa manis yang terdapat dalam madu ternyata memiliki jenis yang berbeda. Baru-baru ini seorang ilmuan dari Universitas Queensland, Australia, Dr. Mary Fletcher telah menguji spesies lebah dan menemukan jenis gula langka yang memiliki sifat kesehatan khusus.

“Kami menguji madu dari dua spesies lebah asli Australia, dua di Malaysia dan satu di Brazil dan menemukan bahwa 85 persen gula dari lebah tersebut adalah trehalulosa, bukan maltosa seperti apa yang diperkirakan sebelumnya,” kata Fletcher seperti dikutip Science Daily, Rabu (22/7).

Lebih lanjut Dr. Fletcher  menyatakan bahwa kandungan trehalulosa dengan indeks glikemik rendah (GI) tersebut merupakan kandungan gula yang langka dan tidak ditemukan sebagai komponen utama dalam makanan lain.

Baca Juga :   Vaksinasi Massal, Jadi Jurus Kementan Kendalikan Penyakit Rabies

Ia menjelaskan bahwa kandungan gula yang memiliki GI rendah akan lebih lama diserap ke dalam aliran darah, sehingga tidak akan ada lonjakan glukosa dalam tubuh. Hal ini merupakan kabar baik untuk seseorang yang mengalami diabetes.

“Menariknya trehalulosa juga bersifat acariogenik, yang berarti tidak menyebabkan kerusakan gigi.” terang Fletcher.

Hal ini menurutnya akan lebih memperkuat serta mendongkrak pasar madu lebah (Stingless bee) dan menciptakan peluang baru di pasar. Akan tetapi Fletcher juga khawatir dengan nilai komersial yang tinggi ini pula seseorang dapat memalsukan madu ini dengan cara oplosan.

“Tetapi karena penelitian ini, kami dapat menguji gula baru tersebut yang akan membantu industri untuk menetapkan standar makanan untuk madu lebah yang tidak menyengat” kata Fletcher.

Baca Juga :   Cegah Penyakit Rabies, Kementan Genjot Vaksinasi Hewan Serentak Di Indonesia

Fletcher mengatakan memelihara lebah yang tidak menyengat menjadi populer di Australia, karena peran lebah ini sebagai penyerbuk serta madu yang unik.

Lebah yang tidak menyengat (Meliponini) berada di sebagian besar wilayah tropis dan sub-tropis, dengan lebih dari 500 spesies di seluruh wilayah Neotropis, Afrotropis, dan Indo-Australia.

Penelitian yang dilakukan Dr. Fletcher ini  bekerjasama dengan Asosiasi Australian Native Bee dan Aliansi Inovasi Pertanian dan Pangan Queensland akan terus menganalisa dan mengumpulkan data-data lebih lanjut untuk mengoptimalkan kandungan trehalulosa dari lebah madu Australia yang tidak menyengat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.