Panennews.com – Salah satu ikan konsumsi favorit masyarakat Jawa ialah ikan Jendil. Pada musim pancaroba dimana airnya mulai surut, masyarakat akan berbondong-bondong datang ke sungai untuk memanen ikan ini. Maka dari itu, jenis ikan ini sangat mudah ditemui di rumah makan atau restoran manapun di Jawa.
Ikan ini memiliki nama latin yaitu Clupisoma sinensis. Biasanya ikan ini lebih mirip seperti ikan Patin. Bedanya ikan ini lebih panjang dan sedikit lebih kecil. Ikan ini sangat digemari masyarakat karena memiliki rasa yang unik dan lezat.
Selanjutnya, ikan ini memiliki ciri-ciri khusus. Di sekujur tubuhnya terdapat lendir yang berwarna dominan hijau dan putih. Ikan ini tidak memiliki sisik serta berekor runcing. Terhadap ikan lain, sifatnya lebih dominan predator.
Rasanya yang begitu gurih membuat orang segera ingin untuk memanen ikan ini. Sebagian besar masyarakat memanen ikan Jendil pada musim kemarau di usia 3 hingga 4 bulan. Ikan ini hidup di air mengalir pada kedalaman air 2 hingga 3 meter.
Ikan lezat ini berasal dari Sungai Bengawan Solo. Terdapat banyak sekali lokasi pemancingan di sepanjang sungai Bengawan Solo. Karena asli dari Solo, banyak restoran di daerah tersebut menjual aneka macam olahan ikan jenis ini.
Selain rasanya yang lezat, ternyata ikan Jendil memiliki kadar lemak yang lebih sedikit dibanding ikan air tawar di sungai tersebut. Tak hanya itu, ikan ini juga dikenal memiliki daging yang sangat lembut dan gurih.