Panennews.com – Apakah Anda tidak asing dengan ayam cemani? Ayam ini merupakan ayam dengan warna hitam yang sering disebut-sebut memiliki kekuatan magis. Di Indonesia, ayam ini biasa digunakan untuk berbagai ritual, bukan untuk dikonsumsi atau sebagai ayam hias.
Nama latin ayam ini adalah gallus gallus domesticus, sebab ia merupakan ayam domestik. Sehingga ia tidak memiliki nama latin spesifik. Warna kulit, mata, dan bulunya hitam gelap. Inilah yang membuat ayam jenis ini sering dikaitkan dengan ayam untuk ritual.
Nama lain ayam ini adalah ayam kedu, ukuran tubuhnya sedang, seperti ukuran ayam pada umumnya. Untuk pejantan, bobotnya sekitar 3 sampai 4 kilogram, sedangkan betinanya hanya berkisar di angka 2 sampai 3 kilogram.
Ayam cemani akan bertelur di usia enam bulan, sedangkan telurnya berwarna kecoklatan gelap. Sedangkan lama menetasnya seperti ayam pada umumnya. Ketika sudah memiliki anakan, induk ayam ini sangat profektif melindungi anaknya dari gangguan predator.
Jenis ayam ini banyak dikembang biakkan di Desa Kedu, asal dari namanya yang lain, di daerah Magelang. Ia merupakan ayam endemik, sehingga sulit menemukan ayam ini di daerah lain. Menurut legenda ia dikembangbiakkan pada tahun 1924 oleh Tjokromihardjo dan kedua anaknya.
Apabila diurutkan secara genetik, ayam cemani merupakan ayam yang sudah lama hidup di Indonesia, khususnya pulau Jawa. Saat ini terdapat empat jenis ayam kedu yang berhasil dikembangbiakkan, yakni kedu hitam, merah, kedu cemani, dan putih.