Panennews.com – Indonesia menyimpan banyak flora di berbagai pulaunya. Salah satu yang populer karena menjadi komoditas perdagangan adalah pala. Tanaman yang berasal dari Maluku ini terkenal hingga ke Eropa, bahkan telah diperdagangkan sejak masa Romawi.
Tanaman ini tumbuh dari pohon, dengan nama latin Myristica fragrans. Buahnya berbentuk menyerupai lemon, dengan warna kuning cerah. Apabila telah masak, buah akan terbelah dan memperlihatkan biji yang terbungkus fuli berwarna merah.
Buah pala mengandung minyak atsiri. Pohonnya dibedakan dengan jenis betina dan jantan, sebab merupakan tanaman berumah dua. Ia bisa tumbuh dengan tinggi, bahkan pohonnya bisa mencapai ketinggian 20 meter, dengan ketahanan tumbuh hingga ratusan tahun.
Buah ini tidak bisa di panen dengan segera. Jarak antara penanaman dengan masa panen, membutuhkan waktu sekitar 8 sampai 9 tahun. Setelah panen pertama, pohon masih bisa berbuah, dan buah terbanyak akan tumbuh pada usia tanam 25-26 tahun.
Karena berasal dari Banda, Maluku, tanaman ini hanya bisa tumbuh di wilayah tropis. Karibia dan Mauritius merupakan negara penghasil buah ini, selain Indonesia. Ia membutuhkan curah hujan yang tinggi untuk tumbuh, dan subur di tanah dengan ketinggian 0 sampai 700 meter.
Indonesia merupakan pemasok terbesar pala di dunia, yakni sebesar 60 persen. Buahnya banyak dimanfaatkan untuk manisan. Sedangkan ekstrak buah ini digunakan sebagai campuran bahan pembasmi serangga, rokok dan obat-obatan.