Panennews.com – Apakah Anda pernah masak dengan menggunakan buah belimbing wuluh? Buah yang dikenal dengan nama belimbing sayur ini memang tidak seperti jenis buah lainnya. Rasanya hanya asam sehingga jarang diminati untuk dikonsumsi. Kebanyakan buah ini dimanfaatkan sebagai bumbu pelengkap masakan.
Belimbing sayur atau wuluh ini memiliki nama latin Averhoa bilimbi. Berdasarkan penelitian, tanaman ini adalah tanaman asli Indonesia, tepatnya dari daerah Kepulauan Maluku. Tanamannya tumbuh secara liar atau dikembangkan. Selain Indonesia, tanaman ini juga mudah ditemukan di Myanmar, Sri Lanka dan Filipina.
Pohon belimbing wuluh ini tidak begitu besar. Tingginya hanya mencapai 5m dengan garis tengah batang kurang lebih 30cm. Sedangkan buahnya tergolong sebagai buni. Bentuknya lonjong, panjangnya antara 4-6.5 cm dan bersegi. Rasanya masam berwarna hijau kekuningan serta terdapat banyak kandungan air.
Tanaman belimbing sayur ini memiliki perbedaan masa panen. Untuk tanaman yang ditanam dari biji, biasanya bisa dipanen setelah berusia 1 sampai 2 tahun. Sedangkan tanaman yang dibudidaya melalui cangkok, bisa melakukan panen setelah 6-12 bulan dari waktu panen.
Tanaman buah ini bisa ditemukan di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Dipercaya berasal dari Kepulauan Maluku, buah ini bisa ditemukan di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, beberapa daerah di Kalimantan dan pastinya di Kepulauan Maluku.
Sementara itu, manfaat belimbing wuluh juga baik untuk kesehatan. Buah sayuran ini mengandung zat besi, kalsium, juga fosfor. Selain itu ada vitamin A,B, dan C yang terkandung didalamnya.
Dengan demikian, maka belimbing wuluh diklaim dapat menurunkan kolesterol, tekanan darah tinggi, mengatasi diabetes, hingga dapat mencegah jerawat di wajah.
Itu tadi adalah informasi tentang tanaman buah belimbing wuluh. Meskipun terkenal dengan rasanya yang sangat masam, namun buah ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan tambahan untuk penyedap masakan.
