Panennews.com – Apakah Anda mengenal buah ceremai ?. Buah berbentuk bulat kecil ini punya banyak sebutan. Beberapa daerah menyebutnya sebagai cermai, beberapa daerah menyebutnya ceremai. Buahnya memiliki rasa masam yang terasa sangat dengan kandungan Vitamin C di dalamnya.
Tanaman buah ini adalah jenis tanaman tropis yang bisa tumbuh subur di daerah tropis. Nama latinnya adalah Phyllanthus acidus atau dalam Bahasa Inggris juga dikenal sebagai malay gooseberry. Di Indonesia dikenal dengan berbagai nama, seperti cermai dan lain sebagainya.
Mengutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian, pohon ini dapat mencapai ketinggian sampai 9 meter, bercabang rendah dan renggang.
Adapun daunnya tunggal, bundar telur dengan ujung runcing, panjang sekitar 2— 7 cm, tersusun di rantingnya seperti daun majemuk menyirip. Bunga-bunganya berkelamin tunggal atau ganda, merah, tersusun dalam malai hingga 12 cm.
Buah batu, bulat dengan 6—8 rusuk, kuning keputihan menyerupai lilin, berdiameter hingga 2,5 cm, bergantungan sendiri atau dalam untaian. Daging buah keputihan, asam dan berair, di tengahnya terdapat inti yang keras dengan 4—6 butir biji.
Budidaya buah ceremai ini sebenarnya tidak terlalu sulit. Tanaman ini adalah tanaman yang berbuah sepanjang tahun. Artinya setelah pertama berbuah, buahnya bisa terus dipanen sepanjang tahun. Untuk bisa memanen diperlukan waktu kurang lebih 1-2 tahun sejak pertama tanam.
Meskipun tergolong tanaman yang bisa tumbuh liar, namun banyak yang membudidayakannya. Tanaman ini asalnya dari Madagaskar. Namun kini sudah menyebar, terutama di daerah tropis seperti Indonesia, Thailand, Vietnam dan Loas hingga Hawaii.
Dibalik rasanya yang masam, buah ceremai ini banyak diolah untuk menjadi berbagai produk olahan. Buah ini juga dipercaya memiliki berbagai khasiat. Karena itu, meskipun rasanya masam, tanamannya banyak dikembangkan.
Selain itu, manfaat buah ini juga cukup banyak untuk kesehatan tubuh. Diantaranya dapat mencegah asma, kanker, hingga dapat pula mengobati sariawan.