Panennews.com – Seminari Menengah Santo Petrus Canisius atau yang populer dikenal dengan Seminari Mertoyudan, Kabupaten Magelang berhasil mengembangkan usaha bududaya lele sistem bioflok. Kegiatan usaha tersebut secara nyata memberikan dampak positif terhadap raihan pendapatan dan peningkatan konsumsi ikan para peserta didik. Sekolah yang mengusung konsep boarding school ini, mampu mengembangkan kapasitas usahanya hingga dua kali lipat dari dukungan semula.
Sebelumnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tahun 2018 telah memberikan dukungan sarana dan prasarana untuk pengembangan usaha budidaya sistem bioflok. Dukungan tersebut bersifat stimulan dan diharapkan akan memicu pengembangan usahanya secara optimal.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto saat mendapatkan laporan keberhasilan tersebut, di Jakarta baru-baru ini mengatakan bahwa KKP sangat mengapresiasi keberhasilan pengelolaan usaha yang dilakukan Seminari Mertoyudan – Magelang. Ia berharap keberhasilan tersebut juga diikuti oleh lembaga pendidikan serupa yang ada di Indonesia.
“Saya rasa apa yang telah dilakukan pihak Seminari Mertoyudan dalam memanfaatkan dukungan Pemerintah ini patut jadi contoh. Artinya, komitmen untuk mandiri, kelembagaan yang kuat dan kapasitas SDM yang baik akan sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya. Apalagi sistem bioflok adalah budidaya dengan teknologi yang cukup tinggi. Keberhasilan yang dicontohkan, saya rasa jadi momentum lembaga pendidikan sejenis untuk melakukan hal yang sama,” jelas Slamet.
Ditambahkan Slamet, KKP tetap berkomitmen menjadikan dukungan langsung budidaya sistem bioflok ini sebagai program prioritas di tahun 2020 ini. Sebelumnya menurut Slamet, dukungan tersebut juga telah banyak dialokasikan ke lembaga lembaga pendidikan termasuk Yayasan, Pondok Pesantren dan Seminari. Tujuannya menurut Slamet, selain sebagai media pembelajaran wirausaha, juga dalam rangka meningkatkan tingkat konsumsi ikan dikalangan para peserta didik.
“Dampak dukungan seperti usaha budidaya lele bioflok telah secara nyata memberikan dampak perbaikan struktur ekonomi masyarakat dalam hal ini pendapatan, nila tukar pembudidaya (NTPi), dan tingkat konsumsi ikan. Oleh karenanya, bagi Seminari atau lembaga sejenis yang membutuhkan dukungan dan punya komitmen untuk mengelola, kami terbuka untuk memfasilitasi dukungan sejenis. Nanti tim kami akan menilai kelayakannya sesuai pedoman teknis”, kata Slamet.
Slamet juga mengungkapkan bahwa ditengah wabah pandemik covid-19 saat ini, perlu ada upaya untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh. Oleh karenahya, ia berpesan agar masyarakat mulai membiasakan mengkonsumsi ikan guna meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
“Mari mulai sekarang biasakan konsumsi ikan untuk tingkatkan stamina tubuh. Virus hanya bisa dilawan saat tubuh kita fit”, pesannya.