Panennews.com – Tanaman nyamplung atau dalam bahasa Latinnya disebut Calophyllum inophyllum ternyata kaya akan manfaat. Selain bisa digunakan sebagai campuran biosolar, minyak ini juga memiliki khasiat untuk kesehatan.
Nyamplung biasanya tumbuh di sekitar pesisir pantai. Setiap tempat memiliki sebutan berbeda-beda, misalnya nyamplung (Jawa, Sunda, Makassar), samplong atau camplong (Madura), punaga (Minangkabau, Bali), kanaga (Dayak atau Panaga), mantau (Bima), pantar (Alor), fitako (Ternate) dan nama-nama lainnya. Bahkan di Madura ada daerah pesisir pantai yang dinamai Pantai Camplong
Nyamplung merupakan tanaman industri yang cukup baik untuk dikembangkan. Daun nyamplung yang direndam satu malam mempunyai khasiat menyejukkan sehingga dapat digunakan untuk meringankan peradangan pada mata.
Di Jawa, tanaman ini tumbuh liar, tinggi tanaman dapat mencapai 20 m dan diameter batang 1,50 m, batang sangat pendek, bercabang rendah dekat permukaan tanah, dan tumbuh berkelompok.
Buahnya berbentuk bulat seperti kelereng dan sedikit meruncing di bagian ujung, berwarna hijau terusi, pada saat tua warnanya menjadi kekuningan. Di dalam biji nyamplung itu terdapat biji berwarna kuning jika belum kering dan biasanya mengandung minyak.
Menurut Balitbang Kehutanan, biji yang dijemur kering mengandung air 3,3% dan minyak 71,4%. Minyak ini dapat digunakan sebagai bahan biodiesel, dengan rendemen 50% (1 liter = 2 kg biji).
Nyamplung sangat prospek karena memiliki keunggulan dilihat dari pengembangan dan pemanfaatannya, diantaranya buah nyamplung bukan buah yang dikonsumsi. Selain itu juga, nyamplung dapat tumbuh merata secara alami terutama di daerah pesisir.
Pohon ini juga dapat berbuah sepanjang tahun dan tanaman ini relatif mudah dibudidayakan sebagai tanaman monokultur maupun pola tanam campuran. Hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomi.
Disisi lainnya sebagai tegakan hutan dapat bermanfaat sebagai pemecah angin dan konservasi sepadan pantai dan pemanfaatan biodiesel dapat menekan laju penebangan pohon sabagai kayu bakar.