Panennews.com – Salah satu jenis tanaman yang disebutkan dalam Al-Quran adalah pohon bidara (Ziziphus mauritiana). Pohon ini tumbuh di daerah kering dan memiliki sebutan berbeda-beda pada setiap daerah.
Di daerah Sunda dan Jawa dinamai bidara, di Madura dikenal dengan bukkol, di daerah Bima disebut rangga, sementara di Sumba dikenal dengan kalangga.
Pohon ini adalah tanaman tropis yang ditemukan di banyak Negara termasuk di Indonesia. Pohonnya berduri dengan daun selebar daun kers.
Pohonnya bisa bertahan hidup sepanjang tahun dalam cuaca panas maupun hujan. Pohon bidara ini rata-rata memiliki tinggi 15 (lima belas) meter dengan diameter batang 40cm atau lebih.
Spesies bidara ini diyakini berasal dari kawasan Asia Tenggara. Saat ini pohon bidara ini juga ditemukan di seluruh wilayah tropis dunia, seperti Afrika Selatan, Timur Tengah, India dan Cina, serta Kepulauan Pasifik.
Karena pohon ini diyakini memiliki banyak manfaat terutama untuk menangkal sihir, banyak masyarakat di Indonesia yang berupaya membudidayakannya baik dalam pot maupun lahan luas, ditambah pengembangbiakannya relatif mudah dan dapat dilakukan oleh siapapun.
Pertumbuhan Bidara
Ziziphus mauritiana atau bidara adalah pohon berukuran sedang berpotensi tumbuh dengan sangat cepat di daerah tropis yang cenderung panas dan agak kering. Pohon ini bisa beradaptasi dengan baik di daerah tersebut, bahkan di tengah kemarau panjang.
Keragaman varietas bidara juga bervariasi dan mampu tumbuh lebat dengan ketinggian 10 meter. Pohon ini mulai berbuah jika sudah berusia tiga tahun. Buah pohon bidara ini bertekstur seperti apel dengan diameter buah yang beragam. Biasanya seukuran kelereng, walaupun ada yang sampai berdiameter 6 cm.
Buah bidara dapat dikonsumsi langsung dengan cara dicocol dengan bumbu rujak, atau diberi kuah ikan. Kematangannya dapat diliha jika warnanya sudah mulai menguning cenderung merah dan berair. Bidara yang masih mentah dan berwarna hijau akan terasa sangat sepat.
Daging buah bidara lebih mirip dengan buah apel hijau dan sedikit renyah. Jika buah sudah sangat matang, kulitnya akan mengerut. Pada buah bidara ada satu biji yang keras. Pada biji itu, daging menempel.
Ekologi Bidara
Di beberapa daerah, terutama di daerah Pasean Pamekasan, pohon bidara ini tumbuh liar. Lingkungan tumbuhnya bisa di dekat permukaan laut bahkan bisa ditempat dengan ketinggian sekitar 600 m.
Tanaman buah ini juga tumbuh dengan baik di tanah laterit, tanah hitam dengan drainase yang baik, atau tanah berpasir, kerikil, dan di tanah aluvial kering. Artinya, kultur tanah apa pun bisa menjadi tempat tumbuh pohon bidara.
Pohon bidara dapat dibudidayakan dengam mudah karena memiliki toleransi yang tinggi terhadap kesediaan air dan kondisi kering.