Panennews.com – Kunyit atau dalam bahasa latin curcuma longa merupakan salah satu jenis rempah-rempahan yang cukup populer bagi masyarakat Indonesia adalah kunyit. Selain fungsi yang begitu banyak diantaranya untuk bumbu masakan, jamu, obat herbal, hingga untuk bahan baku dalam kosmetik kecantikan.
Akan tetapi rempah yang biasa digunakan untuk pewarna makanan ini juga biasanya tak rentan dari hama. Serangan hama pada tanaman khas warna kuning ini dapat dikendalikan jika mengetahui gejalanya. Oleh karena itu cukup penting bagi anda mengetahui hama apa saja yang biasa menyerang tanaman ini.
Hama yang cukup sering menyarang tanaman ini adalah karat daun kunyit. Serangan organisme puccinia sp. ini berakibat pada bercak-bercak di daunnya. Biasanya bintik ini berwarna coklat kehitaman.
Biasanya hal ini terjadi karena kelembaban yang cukup tinggi adanya lapisan air di permukaan inang. Untuk mengatasi hama ini yang perlu anda lakukan adalah dengan menjaga kelembabannya secara rutin.
Hama lainnya yaitu NBA (nematoda bintil akar). Umumnya tanaman akan mengalami kekerdilan dan terhambat pertumbuhannya. Nematoda sendiri merupakan semacam parasit yang hidup dalam jaringan rimpang. Untuk mengendalikan jenis parasit ini, anda dapat menanam tanaman kenikir (Tagetes spp.) sebagai tanaman sela. Karena fungsi tanaman ini dapat mengeluarkan substansi yang beracun yang akan meracuni nematoda.
Untuk jenis hama lain yang dapat menyerang kunyit yaitu serangan layu. Ada beberapa penyebab dari serangan ini diantaranya bakteri Rosltonia Solanacearum. Bakteri ini dapat membuat daun akan layu dan menguning serta menggulung sebelum masa panen tiba. Untuk mengatasinya anda dapat memperbaiki sistem drainase tanah.