Sebagaimana diketahui PT. ASTIL merupakan pabrik yang memproduksi chips/ATC rumput laut, dengan kapasitas produksi mencapai 90 ton per bulan. Dengan kata lain, pabrik ini mampu menyerap suplai produksi rumput laut basah sebanyak 2.500 ton atau 250 ton rumput laut kering per bulan.
Pada tahun 2019, PT. ASTIL berhasil memproduksi sebanyak 402,266 ton ATC dengan pembeli yang berasal dari luar daerah seperti PT Indoseaweed (Mojokerto), PT. Galic Artabahari (Bekasi) dan PT. Yuxing Algae Internasional (Situbondo). Selain pembeli dalam negeri, produk ASTIL juga menjadi komoditas ekspor dengan tujuan ke beberapa perusahaan China seperti Zhejiang Top Hydrocolloids Co. Ltd. dan PT Shanghai.
“Dengan sinergitas dan komunikasi yang baik antar pemangku kepentingan, saya yakin keberlanjutan usaha bukan merupakan sebuah mimpi” tutup Sri.
Sementara itu, Sonia Tapar Kupung, Ketua kelompok Tangar Mahamu dari desa Kaliuda Kecamatan Pahunga Lodu menyatakan siap untuk terus mengawal bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah bersama dengan anggota kelompok yang lain. “Kami harap pemerintah tidak lelah untuk terus memberikan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan kapasitas pembudidaya rumput laut di Sumba Timur ini,” tandasnya. (pers rilis-KKP)