SKPT Sumba Timur Jadi Percontohan Industrialisasi Rumput Laut Nasional

oleh -125 views
Rumput Laut
Ilustrasi Budidaya Rumput Laut - Foto : Pinterest/@amazinglife

Proses dimulai dengan penyediaan bibit melalui bantuan kebun bibit rumput laut kepada pokdakan untuk selanjutnya dibudidayakan oleh pembudidaya. Setelah rumput laut siap untuk dipanen, kelompok pembudidaya/koperasi rumput laut tidak perlu khawatir dengan penjualan karena sudah difasilitasi kemitraan dengan industri pengolah rumput laut.

Selain bantuan sarana untuk berbudidaya, tidak lupa juga untuk diberikan prasarana penunjang seperti pembukaan dan peningkatan akses jalan ke lokasi sentra budidaya rumput laut, pembangunan MCK dan jaringan air bersih, pemasangan jaringan listrik, gudang rumput laut serta balai pertemuan yang turut berperan menyukseskan proses produksi hingga pendistribusisan hasilnya.

Untuk itu Slamet menambahkan bahwa KKP sangat mengharapkan peran aktif dan kontribusi pemda serta masyarakat setempat untuk dapat menjaga keberlanjutan usaha yang telah dibangun bersama. “Dengan demikian, misi awal pembangunan SKPT di Sumba Timur untuk memberikan dampak positif bagi pergerakan ekonomi daerah akan terwujud,” pungkas Slamet.

Baca Juga :   KKP Perkuat Peran dan Integritas Petugas Kesyahbandaran di Pelabuhan Perikanan

Sebagai informasi, sejak 2017-2019 KKP telah menggelontorkan berbagai bantuan ke SKPT Sumba Timur, di antaranya pembangunan prasarana budidaya rumput laut seperti para-para, rumah ikat, dan perahu fiber, sarana budidaya rumput laut, sarana kebun bibit rumput laut, sarana goemembran, kapal penangkap ikan, ice flake machine, coolbox, mobil pick-up, serta berbagai bantuan prasarana seperti perbaikan jalan produksi, akses air bersih, jaringan listrik, MCK dan sebagainya. Total bantuan yang telah diberikan ke Kabupaten Sumba Timur sebesar Rp53,6 milyar.

Dari bantuan yang telah diberikan, produksi rumput laut Sumba Timur mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Sebelumnya pada 2016 produksi rumput laut Sumba Timur baru mencapai 26.413 ton rumput laut basah, sedangkan pada tahun 2019 menurut data sementara, meningkat mencapai 35.115 ton.

Baca Juga :   Inovasi Alat Pengupas Kulit Ikan yang Lebih Efisien dan Produktif

Senada dengan Slamet, Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas, Sri Yanti menyatakan bahwa SKPT Sumba Timur merupakan salah satu SKPT terbaik, karena berbagai faktor. Di antaranya keterlibatan yang tinggi dari pemda dan masyarakat sekitar, perencanaan yang matang, serta ketepatan dalam memberikan bantuan hingga bisa dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Selain itu, keberadaan BUMD PT. Algae Sumba Timur Lestari (ASTIL) merupakan elemen penting sebagai penyerap hasil produksi masyarakat Sumba Timur. Namun untuk meningkatkan nilai tambah dan memperluas peluang pasar, maka PT. ASTIL perlu didorong untuk bisa melakukan diversifikasi produk dari Chips menjadi produk Karaginan (Semi Refined Carageenan/SRC),” kata Sri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.