Kini, membaca target pemerintah belum tercapai disertai dengan hasil nyata yang telah dicapai YKPN, tim YKPN dipimpin Soud Aminah bahkan optimis dapat mengembangkan Merauke menjadi Lumbung Pangan Organik Dunia.
Optimisme ini berangkat dari potensi pertanian Merauke serta hasil padi Trisakti menggunakan pupuk bioteknologi organik masuk katagori pangan organik dan beras premium. Disertai dengan teknologi irigasi dan Alsintan yang tepat guna, terlebih lagi di atas lahan yang subur bisa mencapai 12-14 ton/ha.
Bahkan dengan panen yang lebih cepat, sekitar 75 HST, maka produktivitasnya bisa mencapai tiga kali dalam setahun. Pencapaian ini berdasarkan pengalaman panen YKPN di sejumlah daerah menggunakan padi varietas Trisakti dan pupuk tersebut.
Di Merauke, sampai akhir 2019, YKPN baru menggarap 12 ha sebagai demplot atau percontohan dari total area sawah 150 ha yang telah dikerjasamakan dengan sejumlah pemilik lahan di site Selor IV Distrik Kurik. Di atas 150 ha ini terdiri antara lain dari jalan masuk, saluran primer, saluran suplesi, sawah, gudang gabah sederhana, dan base camp.
Tentu, untuk menuju cita-cita Lumbung Pangan Organik Dunia itu masih panjang. Setidaknya membutuhkan waktu lebih dari satu periode pemerintahan. Namun jalan panjang ini paling tidak telah diretas Soud Aminah dan tim YKPN sebagai bukti percontohan nyata.[]
– Alfi Rahmadi, Sekjen Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara (YKPN)