Panennews.com – Salah satu yang menjadi daya tarik dari budidaya ikan lele adalah dari konversi pakan. Ikan ini mempunyai tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang cukup baik.
Selain itu, ikan yang identik dengan ‘kumis’ ini juga dapat hidup dalam kepadatan yang tinggi. Tingkat konsumtif yang tinggi di masyarakat akan jenis ikan tawar ini juga menjadi pemicu tersendiri bagi sebagian orang untuk intensif mengembangbiakkannya.
Tak beda dengan, Rahmat Saputra, Ketua Kelompok Pokda Lele Djoeang, dari Desa Sri Mulya, Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, yang sukses membudidayakan ikan lele tersebut.
Awalnya ia harus bergelut dan menanggung kerugian yang tidak kecil. Sempat bangkrut dengan hasil 80-an kilogram dari penernakan 7.000-an bibit lele.
Namun demikian, berkat penyuluhan yang diberikan Parikesit Reza sebagai penyuluh dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kota Palembang ini, lambat laun budidaya ikan lele dari Pokda Lele Djoeang ini semakin membaik. Bahkan beberapa anggotanya sekarang ini sudah mulai fokus mengurus ikan tawar tersebut.
Kelompok yang beranggotak 10 orang ini berawal dari 1 kolam dengan 7 waring, dan setelah diberikan pembinaan, maka mulai berkembang menjadi 11 waring. Dan kini total kolam yang dimiliki kelompok ini sebanyak 6 kolam dengan 19 waring.
