Apa Itu Tradisi Wiwitan Saat Masa Panen Pada Masyarakat Jawa ?

oleh -698 views
tradisi wiwitan
Tradisi Wiwitan di Desa Salam Rejo, Kabupaten Kulonprogo, DIY - Foto: IG/@desa salamrejo

Panennews.com – Kekayaan budaya di Indonesia sangatlah beragam dan ini bentuk tradisi yang perlu dilestarikan. Begitu juga dalam dunia pertanian, salah satu bentuk tradisi yang masih dijalankan oleh sebagian masyarakat di pulau Jawa yaitu wiwitan.

Kata wiwitan berasal dari kata wiwit yang berarti mulai. Artinya dimulainya sebuah masa panen, biasanya dalam hal ini yaitu panen padi. Prosesi tradisi wiwitan ini dapat dimaksudkan sebagai rasa syukur terhadap Tuhan akan karunia atas melimpahnya sumber daya alam yang melimpah.

Di sebagian wilayah di pulau Jawa, khususnya masyarakat petani sampai sekarang masih menjalankan tradisi ini. Wiwitan sendiri sudah ada turun temurun sejak nenek moyang dahulu.

Baca Juga :   Sejarah Singkong, Dari Masa Kejayaan Hingga Pemerosotan

Prosesi ini diawali pada masa sebelum panen padi. Beberapa tokoh adat masyarakat dalam hal ini biasa disebut Mbah Kaum. Sebelum Mbah Kaum melakukan tradisi potong padi, masyarakat petani lainnya akan hadir terlebih dahulu di lokasi persawahan.

Mereka akan mengenakan pakaian adat Jawa yang disertai dengan membawa aneka makanan atau jajanan pasar. Selain itu, berbagai perlengkapan pertanian seperti arit, cangkul, ani-ani juga dibawa ke lokasi prosesi.

Masyarakat petani akan berkumpul dan melakukan doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan sebagai bentuk rasa syukur atas karunia alam yang melimpah.

Baca Juga :   Panen Raya Di Kabupaten Maros, Siap Penuhi Beras Nasional

Lebih lanjut, sebelum acara potong padi tersebut, petani juga melakukan semacam karnaval dan menyantap hidangan uborampe upacara. Kemudian prosesi tersebut dilakukan dengan memotong padi oleh Mbah Kaum.

Rasa syukur pada kekayaan bumi karena bagi sebagian masyarakat Jawa, bumi dianggap sebagai saudara manusia (sedulur sikep) yang wajib untuk di jaga, dirawat, dan dilestarikan demi menunjang kehidupan manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.