Panennews.com – Swasembada garam terus digalakkan oleh pemerintah. Tingkat produktivitas garam nasional harus mampu memcukupi tingkat konsumsinya. Oleh karena itu berbagai metode dan cara terus dikembangkan.
Salah satunya yaitu dengan menggunakan teknologi pemakaian Geomembrane yaitu inovasi untuk alas garam. Dengan teknologi ini diklaim dapat meningkatkan produktivitas garam sampai dengan seratus persen.
Penggunaan geomembrane sebagai alas tambak garam dewasa ini dirasakan sangat bermanfaat oleh petani garam. Selain peningkatan produktivitas, metode ini juga dapat mempersingkat proses pengolahan menjadi garam.
Salah satu keuntungan yang bisa didapat dari metode ini yaitu dengan alas berbahan HDPE (High Density Polyethylene) maka akan mampu menahan tanah tambak agar tidak merembes. Dengan tidak merembes ke tanah, maka air nya akan menjadi bersih sehingga kualitas garamnya menjadi lebih baik.
Lebih lanjut dengan penggunaan geomembrane akan lebih baik mengikat kristal garam. Alas geomembrane dapat mencegah terikatnya kristal garam dengan tanah, sehingga produktivitasnya akan lebih optimal.
Kelebihan lainnya yaitu mempersingkat proses kristalisasi garam nantinya. Jika pada alas konvensional memerlukan proses hingga 2-3 hari penjemuran, maka dengan alas ini akan lebih singkat.
Warna hitam pada alas ini juga berpengaruh pada penyerapan sinar matahari yang jauh lebih baik. Sehingga air laut akan lebih cepat dalam proses pengkristalannya.