Panennews.com – Lahan tidur di beberapa daerah memang sangat disayangkan jika tidak dilakukan penghidupan kembali. Seperti yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dalam kurun waktu tiga tahun ini.
Kementan telah berhasil melakukan kegiatan cetak sawah dengan membuka lahan baru serta mengubah lahan tidur. Kegiatan cetak sawa itu bahkan mencapai 212.442 hektare (ha).
Sejak tahun 2015, Kementan memulai dengan telah membuka sawah baru seluas 20.070 ha, kemudian di tahun 2016 berhasil mencetak sawah seluas 132.129 ha, dan 2017 seluas 60.243 ha. Sedangkan di tahun 2018 kemarin, Kementan hanya menargetkan sekitar 12.000 ha.
Upaya pencetakan sawah seluas 212.442 ha itu menambah luas baku lahan sawah di tanah air. Harapannya dengan adanya upaya tersebut dapat menambah produksi beras nasional sebanyak 673.326 ton/tahun dengan rata-rata produksi 3 ton/ha. Sebagaimana juga konsep masyarakat agraris atau pedesaan yang diusung yang rentan terhadap dampak lingkungan.
Kondisi yang masih terjadi adalah ketika sistem pertanian yang masih subsisten dan daya beli masyarakat pedesaan cenderung rendah membuat mereka sangat rentan.
Pengembangan cetak sawah baru yang lebih modern serta memanfaatkan penggunaan alat mesin pertanian (Alsintan) canggih dalam bercocok tanam diharapkan dapat membuat kegiatan masyarakat agraris tersebut berdaya saing tinggi.