Panennews.com – Mungkin dalam benak awam, nuklir merupakan sebuah teknologi yang menakutkan. Terkadang sebagian akan terlintas dengan bom dan alat pemusnah massal. Namun demikian sebenarnya teknologi tersebut bisa juga bermanfaat untuk keberlangsungan hidup manusia. Salah satunya yaitu pengembangan varietas bibit unggul padi Rojolele.
Proyek kerjasama riset tersebut telah dilakukan antara Pemerintah Kabupaten Klaten dan Badan Tenaga Nuklir (Batan) Republik Indonesia sejak tahun 2013. Dalam hal ini pengembangan yang dilakukan yaitu dengan diluncurkannya 3 varietas baru bibit unggul premium dari indukan padi Rojolele.
Varietas tersebut adalah jenis padi yakni A.10 (Srinuk), A 82.1 (Srinar) dan A 106.1 (Sriten). Akan tetapi yang dinyatakan lulus uji dalam sidang pelepasan varietas tanaman pangan oleh Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI adalah jenis A.10 (Srinuk), A 82.1 (Srinar). Adapun satu jenis lainnya masih dalam tahap riset lebih lanjut.
Proses pengembangan varietas padi premium ini dengan menggunakan radiasi sinar gamma pada dosis 200 Gy. Dari proses tersebut maka menghasilkan dua bibit turunan dari padi Rojolele, yaitu Srinuk dan Srinar. Kedua padi ini diklaim jauh lebih baik dari induknya.