Mengenal Asal-Usul si “Raja Buah”

oleh -570 views
Ilustrasi Buah Durian
Ilustrasi Buah Durian - Foto : Freepik

Panennews.com – Siapa yang tak kenal buah durian, king of fruit yang sering membanjiri jalanan ibu kota Jakarta dan sejumlah daerah di Indonesia. Saat di musim durian berbagai jenis durian pun dijual dengan harga bervariasi. Ternyata, buah dengan aroma kuat yang khas tersebut memiliki sejarah panjang di bumi nusantara dan jejak keberadaannya pun sampai kini masih melekat.

Durian merupakan salah satu buah tropis yang disukai banyak orang. Selain rasanya yang lezat, buah yang berasal dari Asia Tenggara ini juga mengandung banyak gizi dan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh sehingga gak heran rasanya jika buah durian menjadi buah favorit bagi banyak orang.

Nama durian sendiri jelas diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan menyerupai duri yang berlekuk-lekuk tajami. Durian memang populer disebut sebagai King of Fruit alias raja dari segala buah. Predikat raja dari segala buah tersebut disematkan karena durian memiliki sejumlah keistimewaan ketimbang buah-buah lainnya.

Baca Juga :   Rahasia Tumbuh Subur Industri Makanan dan Minuman di Indonesia

Dari sisi sejarah, catatan awal mengenai sejak kapan orang-orang di Nusantara mengonsumsi durian terpahat dengan jelas dalam beberapa relief di permukaan dinding batu Candi Borobudur. Seperti dikutip dari Historia, dari 2672 panel kisah, beberapa di antaranya menampilkan buah durian yang dijadikan sesembahan buat raja dan diperjualbelikan. Bahkan, relief pohon durian yang sedang berbuah berada dalam satu bingkai bersama 11 wanita kerajaan yang menyiratkan pentingnya keberadaan durian pada masa itu.

Di masa lampau, laporan perjalanan para penjelajah Eropa abad ke-15 juga memuat soal sejarah tentang buah durian. Masatoshi Iguchi dalam bukunya berjudul “Java Essay: The History and Culture of Southern Country” menceritakan soal ekspedisi VOC di wilayah Batavia sampai Bogor pada 1687 silam.

Peneliti yang pertama kali mendeskripsikan durian secara detail ia adalah Georg Eberhard Rumphius, seorang ahli botani kelahiran Jerman yang bekerja untuk VOC. Laporan penelitian Rumphius itu diterbitkan menjadi buku pada 1741 dengan judul Herbarium Amboinense.

Baca Juga :   Prinsip Masyarakat Dayak, Berladang dan Menjaga Keragaman Hayati Hutan

Melalui penelitiannya di Ambon, Maluku, Rumphius melihat lansgung penduduk lokal di sana menggunakan aroma durian untuk menangkap musang. Dalam laporannya, momen itu jadi awal di mana dirinya melihat buah durian dan mencatat nama genus durian sebagai “durio”. lalu, sejak saat itu pula, nama durian mulai masuk ke dalam khasanah botani, sampai mengundang perhatian ahli botani Eropa lainnya.

Untuk kandungan yang terdapat dalam durian memiliki vitamin B serta kalium dan kalsium, vitamin C dan ada pula vitamin B6 dalam buah durian, yang bisa membantu mengurangi tingkat stres dan menurunkan risiko depresi. Menariknya lagi, satu porsi buah dapat memberikan hampir 20 persen dari nilai harian yang direkomendasikan atas karbohidrat. Durian juga memiliki tryptophan, yang sebenarnya disebut sebagai pil tidur alami bagi yang mengalami kesulitan tidur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.