Panennews.com – Pemanfaatan irigasi pertanian telah lama dirasakan oleh sebagaian petani. Hadirnya pompa irigasi yang diberikan Pemerintah bagi petani sejka tahun 2019 memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap pengembangan pertanian, khususnya di pedesaan.
Para petani yang rata-rata berlatar belakang pedesaan sangat erat dengan kegiatan Bertani dengan teknik tradisional, sehingga hadirnya pompa irigasi ini cukup merubah gaya bertani bagi sebagaian petani. Beberapa daerah di Indonesia masih menggunakan lahan tadah hujan cenderung kini mulai meninggalkan dan beralih pada metode irigasi melalui pepompaan.
Salah satu yang menikmati manfaat irigasi perpompaan ini adalah kelompok tani Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) Mekar Wangi Desa Panenjoan Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Desa tersebut dengan potensi pertaniannya sudah tidak diragukan lagi. Sebelum adanya program irigasi pompa ini, para petani di desa tersebut hanya bisa menanam padi satu kali tanam dalam waktu satu tahun sekali.
Meski memiliki lahan yang cukup luas sekitar 50 ha, namun petani masih cenderung hanya memakai lahan yang hanya memanfaatkan air hujan pada teraniannya (lahan tadah hujan). Setelah beralih pada teknik irigasi atas bantuan pompa irigasi dari Pemerintah, Indeks Pertananam (IP) yang didapat mencapai hingga 300 dari sebelumnya 100.
Dengan pemanfaatan irigasi perpompaan petani tidak perlu khawatir lagi soal perairan pertanian. Selain untuk membudidayakan tanaman padi, rencana yang akan datang dengan ketersediaan air yang berkelanjutan, sehingga kelompok tani bisa melakukan sistem tanam “Mina Padi” atau sistem combined farming antara padi dan ikan. Diharapkan dengan pola baru ini, selain petani berpeluang atas pendapatan pertaniannya, mereka juga dapat memanfaatkan lahan irigasinya juga dengan membudidayakan ikan.