Panenenews.com – Pertemuan Komite Ketahanan Pangan Dunia atau Committee on Worl Food Security (CFS) ke-46 yang digelar tanggal 17 Oktober 2019 lalu di Roma, Italia memberikan angina segar bagi Indonesia dalam upaya memperkuat bidang pertanian.
Dihadapan lebih dari 120 negara anggota FAO yang hadir dalam pertemuan tersebut, Indonesia mendapat kesempatan menjadi satu dari tiga panelis yang menyampaikan komitmennya pada bidang pertanian keluarga dunia pasca ditetapkan tahun 2019-2028 sebagai Dekade PBB untuk Pertanian Keluarga (UN Decade on Family Farming).
Dengan diwakili oleh tenaga ahli menteri Pertanian, Dr. Sam Herodian, Indonesia menyampaikan berbagai inisiatif, kebijakan dan program yang telah dilakukan dalam rangka mendukung sepenuhnya penguatan pertanian keluarga sebagai agen perubahan transformasi sistem pangan dan perdesaan yang inklusif.
Salah satunya adalah melalui ajang Regional Conference on Strengthening Southeast Asia’s Food Security, Nutrition, and Farmers’ Welfare through UN Decade of Family Farming yang dihadiri oleh negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur pada bulan April 2019 lalu di Jakarta, Indonesia menegaskan keseriusannya dalam menyokong persoalan pangan melalui pertanian.
Bahkan tidak tanggung, konferensi tersebut menghasilkan kesepakatan dengan Joint Communique di sub regional Asia untuk penguatan pertanian keluarga menegaskan bahwa Indonesia sangat serius dalam memimpin isu global terkait family farming ini.
Berbagai macam kebijakan mulai disusun pemerintah Indonesia dalam menanggulangi persoalan pangan melalui dekade pertanian keluarga, salah satu diantaranya adalah melalui persiapan penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pertanian Keluarga yang akan melibatkan semua pihak terkait dengan substansi tentang keberlanjutan pertanian keluarga, kesetaraan gender, peningkatan kapasitas organisasi petani, dan peningkatan kesejahteraan rumah tangga petani.