Panennews.com– Dalam sela-sela acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 beberapa hari yang lalu, Indonesia dan Norwegia sepakat mengembangkan budidaya ikan terpadu melalui kerjsama bussiness-to-bussiness (b-to-b). pada perhelatan tersebut perusahaan-perusahaan Indonesia yang diwakili oleh PT. El Rose Brothers dengan perusahaan asal Norwegia Sterner AS.
Dalam pertemuan tersebut, mereka sepakat untuk bersama-sama mengengembangkan potensi budidaya ikan berbasis teknologi yang dicanangkan akan dilakukan di Indonesia. Penandatanganan perjanjian langsung dilakukan di Nusantara Convention Hall, ICE BSD City, Tangerang belum lama ini.
Pengembangan budidaya perikanan onshore fish farming berbasis teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) merupakan konsep yang diusung dalam perjanjian ini. Dengan rencana pembangunan fasilitas RAS di Provinsi D.I.Yogyakarta pada tahun 2020 nanti, garapan ini berencana akan menampung kapasitas produksi tahap I sebesar 2.500 ton per tahun dengan jenis ikan kakap putih (Barramundi). Proyek besar tersebut tidak main-main bahkan diperkirakan dapat meraup investasi sebesar US $ 50 juta.
Dalam penandatangan perjanjian tersebut, juga turut hadir Wakil Menteri Luar Negeri RI yang ikut mendukung kegiatan kolaborasi tersebut sebagai upaya peningkatan investasi luar negeri di Indonesia. Dengan teknologi mutakhir RAS asal Norwegia tersebut, harapannya akan mampu memberikan peluang lebih dalam pengembangan budidaya ikan yang berkualitas dan berjumlah banyak.
Teknologi RAS adalah kompenen penting dalam produksi makanan yang rendah karbon dan berkelanjutan, sehingga teknologi berbasis RAS akan juga memungkinkan produksi berdasarkan quality assurance, traceability dan managed growth pada lingkungan yang zero waste dan low carbon.