Aplikasi Simapi Inovasi dari Dinas Peternakan Boyolali

oleh -472 views
Sapi Totol Hitam
Ilustrasi Peternakan Sapi - Foto : Freepik

Panennews.com – Sebagai bagian dari Gerakan Menuju 100 Smart City, Kabupaten Boyolali ingin menunjukkan identitas mereka sebagai kabupaten penghasil susu.

Karena dijuluki sebagai sentra produksi susu sapi terbesar di Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) pun terus berinovasi mengembangkan peternakan sapi di wilayah ini. Salah satu caranya dengan menciptakan aplikasi yang dapat melihat data riwayat sapi-sapi milik peternak.

Hal ini dilakukan dengan mengembangkan Aplikasi Simapi (Sistem Informasi Sapi) yang merupakan sistem informasi terkait sapi. Simapi adalah sebuah sistem informasi monitoring menggunakan eartag QR code yang dipasang di telinga sapi.

Aplikasi Simapi yang dikembangkan Pemkot Boyolali ini turut menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika Boylali. Simapi ini mempunyai semua data riwayat sapi ternak, mula dari lahir bahkan sapi-sapi di Boyolali sudah terdata. Bahkan riwayat vaksinasi sampai kepemilikan sapi juga terdata di aplikasi tersebut.

Baca Juga :   Inovasi Perikanan Karya Peneliti Muda Yogyakarta Dipaparkan di KTT AIS Forum

Melalui aplikasi Simapi, peternak bisa mengetahui informasi seputar hewan ternaknya dengan cara memindai QR code yang ditempelkan di telinga sapi. Untuk memindainya, peternak menggunakan aplikasi QR code reader yang diunduh melalui ponsel pintar.

“Sesuai memindai menggunakan QR code, peternak bisa langsung melihat riwayat sapi tersebut mulai dari kapan lahirnya, berapa beratnya, hingga data vaksinasinya juga bisa diketahui,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Juwaris.

Lebih lanjut dikatakan Juwaris, aplikasi ini sudah diuji coba ke sejumlah peternak sapi perah yang ada di Boyolali.

Baca Juga :   Agar Tetap Nyaman, Kenali Kandang Ideal Untuk Hewan Ternak

“Sepanjang peternaknya menghubungi petugas kalau sakit, pengobatan yang dilakukan selalu ditulis disitu (Simapi). Sehingga kami ingin menjamin sapi yang pakai QR Code itu aman,” paparnya lagi.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Boyolali, Afiany Rifdania, mengatakan, untuk tahap awal, sistem ini akan diaplikasikan kepada 5.000 ekor sapi perah di dua kecamatan yang ada di Kabupaten Boyolali.

Pemasarang Eartag ini diujicoba oleh Dinas Peternakan di dua kecamatan yakni Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel dan Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo. Sebelum melakukan pemasangan eartag pada sapi-sapi, petugas Dinas Peternakan mewawancarai peternak untuk mengetahui riwayat sapi mereka. Hasil wawancara ini dicatat sebagai data sapi bersangkutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.